Sikat gigi dikatakan ideal bila memenuhi beberapa syarat, yaitu:
1. Ukuran sikat harus mampu menelusuri bagian-bagian dalam mulut sampai gigi bagian belakang. Untuk anak, karena ukuran rongga mulutnya sangatlah kecil, maka sebaiknya bentuk kepala sikatnya juga kecil dan pipih, sehingga bisa menjangkau lorong gigi anak yang sangat sempit.
.
2. Kemudian, bulu sikat hendaknya lembut, tapi kuat. Bila ada anggapan bahwa bulu sikat yang kasar atau kaku dianggap lebih efektif membersihkan kotoran dan plak ketimbang bulu sikat yang halus, itu tidak benar.
3. Bulu sikat gigi yang kasar bisa menyebabkan kerusakan gusi, terutama gusi yang berbatasan langsung dengan gigi atau yang lazim disebut dengan leher gigi. "Leher gigi ini sangat sensitif terhadap gesekan-gesekan mekanis. Jadi, jika gigi disikat terlalu kasar, bisa jadi leher gigi anak cepat rusak. Dampaknya, bisa menyebabkan infeksi dan kelainan gusi." Gusi yang rusak membuat umur gigi tidak berumur panjang. Gigi akan mudah goyang dan akhirnya satu per-satu akan tanggal terkena infeksi. Gusi ibarat pondasi sebuah bangunan. Sementara gigi adalah bangunannya. Jadi, meski bangunan tersebut dibuat dari bahan yang kuat dan berkualitas, tidak akan ada artinya jika pondasinya sendiri keropos.
4. Pondasi yang kuat juga akan sia-sia jika bangunan yang dibuat tidak kokoh. Jadi, baik gigi maupun gusi harus sama-sama saling menguatkan. "Itulah mengapa, penggunaan sikat gigi yang benar berkaitan dengan pencegahan kerusakan gigi dalam jangka panjang." Tidak hanya itu, email gigi yang terletak di leher gigi pun bakalan ikut rusak. Penipisan email gigi ini akan menyebabkan gigi kerap mengalami gangguan, seperti ngilu dan nyeri. Hal ini terjadi karena rusaknya email turut merusak pelindung syaraf gigi. Jika tidak ditangani secara serius, lambat laun gigi akan membusuk dan tanggal. Menurut staf pengajar di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti Jakarta ini, masalahnya kebiasaan menggunakan sikat gigi berbulu kaku itu akan terbawa pula hingga anak dewasa. Sikat gigi harus mampu memijat gusi. Gusi merupakan jaringan lunak yang harus dijaga kekuatan dan kebersihannya. Itulah mengapa, kita sebaiknya menjaga peredaran darah di gusi tetap lancar. Caranya, dengan melakukan pemijatan di areal gusi lewat sikat berbulu lembut tadi. "Dengan pemijatan teratur setiap hari, maka otot-otot dan peredaran darah di gusi menjadi semakin lancar. Gusi pun menjadi kuat," tambah kandidat doktor di Universitas Airlangga Surabaya ini.
5. Sikat gigi standar yang banyak beredar di pasaran dengan bulu yang rata, tangkai yang lurus, dan kepala yang lancip juga mampu berperan optimal dalam membersihkan kotoran dan plak di dalam gigi. Bentuk seperti ini juga mudah digunakan dan dikendalikan saat menyikat.
Yang terpenting, lanjut Widijanto, ukuran dan bulu sikat sesuai standar. "Namun, bentuk kepala sikat, tangkai, maupun bulunya, tidak akan berarti jika kita tidak tahu cara menggosok gigi yang baik dan benar."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar